Pada posting dengan labels "Kalimat Bijak"
ini penulis mengumpulkan aneka kalimat atau kata mutiara atau pepatah
atau apalah... yang bernuansa Buddhis/ sarat dengan ajaran Buddha.
Kalimat ini penulis dapatkan dari berbagai sumber. Ada yang dari situs
atau blog di internet, ada kiriman SMS dari teman, kiriman email dari
teman. Narasumbernya penulis sebutkan di bagian akhir posting ini.
Selamat membaca, semoga bermanfaat.
* * * * * * * * * * *
Begitu
banyaknya permasalahan dalam kehidupan sehingga ada saja di antaranya
yang membuat kita terluka. Hadapilah permasalahan ini dengan bijaksana
dan jangan membiarkannya memengaruhi kondisi hati, terlebih lagi sampai
larut di dalamnya. (M.Cheng Yen)
Sesungguhnya tidak ada maslah
yang benar-benar masalah di dunia ini, semua hanyalah bentuk
manifestasi pikiran belaka, dan banyak orang yang tak menyadari akan hal
ini, karena masalah bukanlah masalah jika tidak ada solusinya, dan yang
bersolusi sesungguhnya bukanlah sebuah masalah. (NG)
Saya
percaya segala sesuatu yang terjadi karena suatu alasan, bahkan ketika
kita tidak cukup bijak untuk melihatnya. (Oprah Winfrey)
Apa yang
menjadi milik kita terkadang dirampas oleh orang lain, dimiliki dan
diakui oleh orang lain. Selama kita merasa sesuatu itu milik kita, maka
selama itu pula kita menderita. Tak ada satu pun kepemilikan yang kekal
di dunia ini, sadarilah. (NG)
Pada hakikatnya, pikiran itu
tenang. Di luar ketenangan ini, kegelisahan dan keraguan muncul. Jika
seseorang melihat dan mengetahui adanya keraguan, maka pikiran menjadi
tenang kembali. (Ajahn Chah)
Kondisi ada melalui perubahan. Anda
tidak dapat mencegahnya. Coba pikirkan, dapatkah Anda mengeluarkan nafas
tanpa menghirupnya? Apakah itu enak? Atau Anda hanya menarik nafas
tanpa mengeluarkannya? Kita ingin agar segala sesuatu kekal, tetapi
tidak bisa. Itu mustahil. (Ajahn Chah)
Orang bijak menganggap
perubahan dalam hidup sebagai sesuatu yang wajar. Ia tidak tersanjung
bila sukses, tidak pula patah semangat ketika gagal.
Setiap orang ingin bahagia, tetapi untuk mewujudkannya pertama-tama ia perlu mengerti apa itu kebahagiaan. (Jean Jacques R.)
Orang yang hatinya penuh dengan cinta kasih adalah orang yang paling bahagia. (Master Cheng Yen)
Menyayangi
orang lain bukanlah seberapa banyak kamu mendapatkan, tapi seberapa
banyak kamu memberi, bukan seberapa sering kamu dimengerti tapi seberapa
sering kamu dapat mengerti, bukan juga seberapa banyak kamu
diperhatikan, tapi seberapa banyak kamu peduli.
Mulut kita tidak
penuh-penuhnya walau sudah diisi selama puluhan tahun, padahal setelah
lewat kerongkongan rasa apa pun tidak tersisa lagi. (Master Cheng Yen)
Aku
belajar diam dari banyaknya bicara, aku belajar sabar dari kemarahan,
aku belajar mengalah dari keegoisan, aku belajar mandiri dari
ketergantungan, dan aku belajar tegar dari setiap kegagalan.
Senyuman
adalah lengkungan lembut yang meluruskan banyak hal. Oleh sebab itu
awalilah dan akhirilah hari Anda dengan senyuman. (AB)
Kaya itu
bukan harta, nama, kedudukan, dan juga bukan kepintaran. Kaya itu,
kemurahan hati, berjiwa pemaaf, menyayangi sesama, dan suka menolong.
Manusia sudah terbiasa dan lebih suka dengan kaya materi yang tidak
dapat menjamin "kebahagiaan sejati." Marilah kita menggali kekayaan
batin ke dalam hati bukan kepada berapa banyak yang dimiliki, namun
kepada berapa banyak yang disyukuri. (NN)
Saat kita hidup hanya
untuk kepentingan diri sendiri dan orang terdekat kita, kita
dikendalikan oleh kehidupan ini. Namun saat kita bisa hidup untuk
kepentingan orang lain, kita yang mengendalikan kehidupan ini.
Di
dalam hidup ini, sikap orang kepada kita, sikap yang baik maupun yang
buruk, ucapan ramah atau yang kasar, semua adalah akibat dari karma
lampau kita. Kita tidak bisa memilih atau menghindarinya. Kita hanya
bisa membuat semua itu menjadi pelajaran tentang kehidupan dan
kesempatan untuk melatih diri.
Kekayaan
dan kesuksesan tidak membuat perbedaan. Karena pada diri mereka yang
sukses atau yang tidak sukses, yang kaya atau yang miskin, kita melihat
sesuatu yang sama, kebahagiaan dan ketidakbahagiaan yang datang silih
berganti.
Ketika
rumah tetangga kita habis terbakar, kita tidak menderita. Tapi kalau
rumah kita yang habis terbakar, kita akan sangat menderita. Mengapa?
Bukankah keduanya sama-sama rumah? Karena yang terbakar itu adalah
"rumahku", "milikku." Dan itulah sebab dari semua penderitaan.
Mereka
yang menganggap kebenaran sebagai kesalahan, dan yang menganggap
kesalahan sebagai kebenaran, orang-orang yang menganut pandangan salah
seperti ini menuju ke alam menyedihkan (nereka).Jangan
biarkan pikiran berkelana, karena ia belum diiistirahatkan. Tetapi
apabila hal-hal jahat muncul, maka gunakanlah pikiran untuk
memeriksananya. (Samyutta Nikaya 1, 14).
Seseorang
yang bijaksana dan taat, selalu ramah dan pandai, rendah hati, dan
tidak sombong, orang demikian akan selalu dihormati. Suka bersahabat
dan setia kawan, mau menerima orang lain dan berbagi dengan merekan,
orang demikian akan selalu dihormati. (Dhammapada III-192)
Sebagian
besar orang tidak mengetahui bahwa dalam pertengkaran mereka akan
binasa, tetapi merea yang menyadari kebenaran ini akan segera mengakhiri
semua pertengkaran. (Dhammapada 6)
Kalahkan amarah dengan cinta
kasih, kalahkan kejahatan dengan kebajikan, kalahkan kekikiran dengan
kemurahan hati, kalahkan kebohongan dengan kejujuran. (Dhammapada 223)
Masalah
sebenarnya pada manusia saat ini adalah mereka mengetahui tetapi tetap
tidak melaksanakan. Masalahnya lain bila mereka tidak melaksanakan
karena mereka tidak tahu. Tetapi bila mereka telah mengetahui dan tetap
tidak melaksanakan: apa masalahnya? (Ajahn Chah)
Menanam
padi akan menghasilkan padi. Menanam mangga akan menghasilkan mangga.
Jika kita selalu tersenyum dan berkata ramah pada semua orang, tidak
peduli seperti apa pun sikap orang tersebut kepada kita, maka kita akan
mendapatkan senyum dan ucapan ramah dari orang lain di mana pun kita
berada (AB).
Kebijaksanaan adalah keajaiban yang dapat mengubah penderitaan menjadi kesenangan. (Ajahn Chah).
Menjadi menderita atau menjadi bahagia adalah pilihan. (HG)
Ketika
Anda mengendalikan diri sendiri, Anda mengatasi musuh Anda. Ketika
seseorang yang marah mulai memfitnah dan mencaci maki Anda, secara
terang-terangan atau tidak, ingatlah bahwa jika Anda membalas dengan
cara yang sama, Anda terjatuh ke tingkat mental orang itu, dengan
demikian orang itu telah mengatasi Anda! Sebaliknya jika Anda tidak ikut
marah, jika Anda mempertahankan keseimbangandiri, tetap tenang, dan
hening, Anda mempertahankan seluruh kepiawaian Anda berdasarkan
pertimbangan yang sehat, Anda mengalahkan orang lain dengan cara yang
mengagumkan. Anda membalas dengan "senjata" yang dia tidak terbiasa, dan
dengan demikian Anda dengan mudah mengatasi dia. (Napoleon Hill)
Hanya
pikiran sejati sajalah yang dapat menjadi sumber kebahagiaan. Karena
kebahagiaan ditemukan dengan cara mengontrol pikiran bukan dengan
mengontrol situasi dan kondisi. (HG&DK)
Pikiran layaknya sebuah pena yang akan menggores jejak baru atau sekedar menebalkan jejak lama dalam pandangan seseorang. (WYW)
Kita
punya sahabat atau musuh sejati yang selalu setia menemani kita di
dalam hidup ini. Siapakah dia? Pikiran kita! Pikiran bisa menjadi
sahabat atau musuh kita tergantung bagaimana kita memperlakukannya. Mari
pagi hari ini kita mengisi pikiran kita dengan hal-hal yang positif.
(HG)
Kadang kita tidak
mendapatkan apa yang kita inginkan, tetapi jangan fokus dengan apa yang
tidak bisa kita dapatkan. Untuk berbahagia kita hanya perlu fokus dan
selalupuas dengan apa yang bisa kita dapatkan. (AB)
Bagai ombak
di tepi pantai yang datang silih berganti, begitu pula dengan keinginan.
Keinginan yang satu belum tercapai, sudah muncul keinginan-keinginan
baru. Kebahagiaan sejati datang bukan disebabkan oleh tercapainya
keinginan, akan tetapi oleh keberhasilan kita dalam mengendalikan
keinginan. (AB)
Narasumber: Aldo Sinatra, Budi Priatna, Selfy Parkit, Suherjati,